Rutinitas tiap bulan, nemenin putriku kontrol ke rs. Bukankah ini juga sebuah pelajaran berharga? Mengantri, menunggu giliran pun perlu kesabaran penuh.
Seperti kepompong yang terbuka dan keluarlah seekor kupu2 cantik, mengepak sayapnya. Menyapa dunia, tersenyum ramah pada bebunga mekar. Seolah hendak berkata, heiii... Sambutlah aku. Aku sudah selesai dengan pertapaanku, aku kini siap mengitari seisi bumi. Namun, dunia luar tidaklah selalu ramah. Bahkan cuaca pun kerap berubah. Bukan hanya bunga-bunga cantik di sana, duripun tak bisa dihindari. Tapi itulah hidup. Kita tidak bisa terus menerus berada di zona nyaman, dengan dunia yang demikian sempit dan sunyi. Untuk melanjutkan drama kehidupan ini kita harus senantiasa bergerak. Tidak diam di tempat. Itulah hidup. Bukan sekedar hidup. Tapi hidup yang menghidupkan. Sabuga, 240419
Green and blue with lite gray "Sand, river, forest and the mountain, sometimes they could make me calm, cool and make me remind you inside." (Mee, 2024) Hutan? Aku mengenalnya sejak kecil, ia seperti permata tersembunyi karena engkau bisa menemukan banyak kejutan di dalamnya. Biasanya ada berbagai macam buah buah liar yang sebagiannya bisa kita makan. Di sana juga ada berbagai macam bunga bunga indah baik itu anggrek maupun perdu. Di hutan itu pula, aku dikenalkan dengan buah ajaib menurutku saat itu. Ada buah rotan yang kulitnya mirip salak, aku juga diberitahu bahwa biji salak yang masih muda bisa dimakan dan rasanya mirip daging buah kelapa tua. Waw, amazing. Di suatu ketika, aku dikenalkan dengan buah wangi di semak belukar, yang belakangan ini malah viral. Alhamdulillah, syukur tiasa tara atas semua pengalaman masa kecil yang sudah jadi kenangan saat ini. Lalu, kenangan manis apa yang telah aku berikan kepada anak anakku? Kok rasanya begitu membosankan kare...
Komentar
Posting Komentar